Tujuan program Pamsimas adalah untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota (peri-urban). Secara lebih rinci program Pamsimas bertujuan untuk:
2. Meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan;
3. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan lokal (pemerintah daerah
maupun masyarakat) dalam penyelenggaraan layanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat;
4. Meningkatkan efektifitas dan kesinambungan jangka panjang pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat;
mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi.
Lokasi sasaran Pamsimas meliputi 3960 desa/kelurahan yang tersebar di 110 kabupaten/kota di 15 provinsi di Indonesia. Jumlah quota lokasi sasaran di setiap kabupaten/kota rata-rata 36 desa/kelurahan selama periode proyek tahun 2008 sampai dengan tahun 2013.
kasus diare, dan 5) dalam 2 tahun terakhir tidak terdapat program CDD sejenis Pamsimas. Jumlah desa/kelurahan yang masuk dalam longlist sama dengan jumlah quota lokasi sasaran per kabupaten/kota dikurangi jumlah desa/kelurahan yang telah menjadi lokasi program Pamsimas pada tahun-tahun sebelumnya.
program CDD yang telah masuk di desa/kelurahan, misal (PPK : UPK, TPK, FD; P2KP : BKM, UP, KSM), perwakilan seluruh komponen masyarakat desa/kelurahan.
dalam bentuk kontribusi sebesar minimal 20% (inkind minimal 16% dan incash minimal 4%), dan menghilangkan kebiasaan BAB (buang air besar) sembarangan (open defecation) serta praktik hidup tidak bersih dan tidak sehat lainnya. Minat tersebut dituangkan dalam Surat Pernyataan Minat Keikutsertaan
Pamsimas (SPMKP).
konsultasi dengan Bapedalda kabupaten/kota. Desa/kelurahan yang lolos verifikasi akan diusulkan sebagai desa/kelurahan lokasi Pamsimas.
agar mampu membuat 1) pembangunan jangka menengah program air minum, kesehatan dan sanitasi (PJM-ProAKSi), dan 2) Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang merupakan rencana tahunan dari PJMProAKSi
untuk mengatasi permasalahan air minum, sanitasi, dan perilaku hidup tidak bersih dan tidak sehat.
- Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang berbasis nilai, dipercaya, aspiratif, representatif dan akuntabel sebagai lembaga pengelola program.
- PJM-ProAKSi, dan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) sebagai program bersama yang komprehensif dan sesuai dengan aspirasi serta kebutuhan masyarakat.
- Natural leader - komite CLTS sebagai penggerak dalam pemicuan perubahan perilaku tidak bersih dan sehat masyarakat di wilayahnya.
- Masyarakat yang memiliki kesadaran hidup bersih dan sehat, dan mau mengubah perilakunya menuju praktik hidup bersih dan sehat.
Secara rinci jenis kegiatan pendampingan mencakup:
- Pelatihan dan bimbingan, termasuk penyediaan bahan-bahan/tools dan media belajar agar masyarakat mampu melakukan identifikasi masalah air minum, sanitasi dan kesehatan dan analisis situasi dengan MPA
- Fasilitasi pembentukan lembaga keswadayaan masyarakat (LKM) di tingkat desa/kelurahan dengan memilih orang-orang yang dapat dipercaya oleh masyarakat untuk mengelola program.
- Fasilitasi penyusunan rencana kerja masyarakat secara partisipatif.
- Fasilitasi dalam pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program
- Fasilitasi masyarakat agar mampu dalam mengelola sarana air minum, sanitasi dan kesehatan secara berkelanjutan oleh masyarakat
Bantuan dana diberikan dalam bentuk BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) yang dicairkan langsung ke “rekening LKM untuk program Pamsimas”. Alokasi BLM untuk tiap desa/kelurahan dihitung berdasarkan pagu sementara total biaya RKM sebesar 275 juta rupiah, terdiri dari BLM pemerintah pusat sebesar 70%, BLM pemerintah kabupaten/kota dalam bentuk DDUPB (dana daerah untuk program bersama) sebesar minimal 10%, dan kontribusi masyarakat desa/kelurahan sebesar minimal 20% (inkind minimal 16% dan incash minimal 4%).
Substansi program Pamsimas melalui pemberian BLM desa/kelurahan adalah penghargaan dan pengembangan kesadaran, prakarsa/inisiatif, dan kesepakatan tanggungjawab bersama masyarakat dalam
memprioritaskan kepentingan bersama dan keberpihakan pada masyarakat miskin dan orang-orang rentan dan terisolasi (indigenous and vulnerable people = IVP) dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan layanan air minum dan sanitasi lingkungan serta praktik hidup bersih dan sehat.
merupakan prakarsa dan kesepakatan tanggungjawab bersama dari masyarakat warga untuk meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan dan terpadu. Oleh karena itu dana BLM Pamsimas bisa dicairkan setelah masyarakat merealisasikan swadaya kontribusi sebesar minimal 20% dalam bentuk (in-kind5 minimal 16% dan in-cash, minimal 4%) dari total anggaran RKM (Rencana Kerja Masyarakat).
komitmen masyarakat warga untuk memiliki dan bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan Pamsimas. Dengan demikian dana bantuan Pamsimas pada hakekatnya hanya berfungsi sebagai stimulan dan reward atas tumbuhnya kepedulian, prakarsa/inisiatif, rasa memiliki dan bertanggung jawab masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar